Sunday, April 15, 2012

Eclectic Resto & Bar

Eclectic [ih-klek-tik] berasal dari bahasa asli Yunani yang artinya "selective'. Resto ini, yang berada di ujung gedung mal Citos lantai dasar ini memang benar2 selektif. Dengan interior design dan lukisan repro Marilyn Monroe dan tema retro lainnya cukup membuat suasana nyaman bagi pengunjung yang duduk dimeja makan rendah, dan terkesan untuk duduk santai berlama2. Ditengah ada bar besar yang menyediakan minuman alkohol lengkap, plus pilihan produk wine import.

Dan tidak ketinggalan bir. Sama seperti bar lainnya, bir import maupun lokal selalu tersedia. Sama seperti bar yang ada di La Piazaa Kelapa Gading, tampaknya disini yang menjadi pilihan utama adalah bir Bali Hai.
El Diablo yang merupakan produk premium Bali Hai tersedia dalam kemasan 500ml, 60K.
Sedangkan merk lokal lain, termasuk Heineken draft dijual dengan harga 40K/gelas. Sedangkan bir import, Leffe, Erdinger dijual > IDR60K/btl.
Yang membuat betah pengunjung disini, selain makanan dan minuman adalah tampilan musik akustik dari sekelompok pemuda menyanyikan lagu2 hip-hop, rap, blues, fusion. Mereka menampilkannya dengan apik dan komunikatif dengan pengunjung. Penampilan musik yang baik.
Walaupun tidak pasti apakah resto ini ada hubungan khusus dengan "Eclectic Wine and Grill" yang berada di North Holywood California USA sana (btw, mereka punya menu sate ayam juga loh), tapi tempat ini nyaman untuk bersantai.
Overall $$$


Saturday, April 14, 2012

Tequila from Tequila, Mexico





Tequila minuman alkohol asli Mexico, berasal dari kota Tequila dan diproduksi hanya di daerah tertentu saja. Juice dari inti tanaman Blue Agave (Agave Tequilana) di fermentasi dan didestilasi 2-3 kali untuk menghasilkan tequila yang sempurna. Tequila diproduksi dibawah pengawasan ketat pemerintah setempat. Untuk memproduksi tequila, harus dimulai dari tanaman Blue Agave yang sudah matang dan siap panen, biasanya yang sudah berumur 10-12 tahun. Pada saat tanaman siap panen, daunnya dibuang dan hanya inti atau pokok batang, juga disebut "pina" yang digunakan. Pina beratnya bisa mencapai 36kg bahkan bisa lebih.


Pina dibelah dan dipanggang dengan tungku khusus. Dalam proses pemanggangan ini, tepung didalam pokok batang akan berubah menjadi gula fruktosa. Tiap pina bisa menghasilkan 7-8 botol tequila. Setelah proses pemanggangan, pina dipotong kecil-kecil dan dipres untuk mengeluarkan airnya. Juice ini yang nantinya difermentasi.

Di tangki fermentasi, yeast atau ragi ditambahkan. Mereka mempunyai teknis khusus dalam menambahkan ragi. Ragi akan memecah gula menjadi alkohol dan CO2.

Juice didiamkan dan difermenatasi selama 30-48 jam. Tanpa tambahan proses lainnya, hasil fermentasi akan mengandung sekitar 6% alkohol ABV. Tequila yang sudah mengandung sedikit alkohol ini akan didestilasi dengan perangkat stainless steel khusus 2 sampai 3 kali. Hasil destilasi pertama masih menghasilkan cairan yang keruh, kualitas low-grade. Setelah 2-3 kali destilasi baru dihasilkan tequila yang murni dan sempurna. Destilasi yang berulang ini berguna untuk menguatkan aroma Agave dan sekaligus meningkatkan kadar alkohol 35-55% ABV.

Hasil akhir destilasi menjadi Tequila Blanco, atau Silver Tequila yang putih jernih. Warna Oro, Gold, atau emas pada kebanyakan produk tequila dihasilkan dari proses penuaan tambahan dengan menempatkan silver tequila didalam tong kayu khusus. Penuaan biasanya berlangsung selama 2-3 bulan.
Dibotol tequila terkadang terbaca label "REPOSADO" yang artinya "rested tequila". Tequila "diistirahatkan" didalam tong kayu lebih lama lagi. Selama 1 tahun.
Tequila Anejo, atau tequila kelas premium, "diistirahatkan" lebih lama lagi, sehingga harga jual jauh lebih mahal.

Berdasarkan peraturan pemerintah Mexico, untuk resmi disebut "Tequila", semua tequila harus melalui proses penuaan antara 14-21 hari. Bahan baku harus 100% alami, dan mengandung alkohol minimal 38%ABV. Dan yang terpenting harus dibuat dari bahan dasar tanaman "Blue Agave" yang dipanen hanya dari daerah Jalisco, Guanjuato, Michoacan, Nayarit atau Tamaulipas, Mexico.

Walaupun anda di Indonesia punya Blue Agave dan bisa membuat tequila, hasilnya tidak bisa disebut sebagai Tequila..hm..